7 Tidak Merokok. Jika kamu adalah seorang perokok aktif, sebaiknya segera hentikan kebiasaan merokok tersebut. Karena dengan merokok dapat menyebabkan kulit mu menjadi kusam, kering, gelap dan mengalami masalah kulit lainnya. Kamu bisa mengganti kebiasaan mu itu dengan permen, karena mungkin akan berat sekali untuk mengubah kebiasaan secara
Hai teman, Seperti yang Anda ketahui, kami mencoba memberikan jawaban yang paling relevan di internet. Dan sekarang, giliran permainannya TTS Lontong TIDAK KERING-KERING KARENA MASIH... Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TIDAK KERING-KERING KARENA MASIH.. TTS Lontong Getar Hanya itu yang harus kami tunjukkan. Silakan pertimbangkan mengunjungi kami untuk tingkat tambahan. Untuk mendapatkan semua jawaban dari permainan, Anda hanya perlu melihatnya Jawaban TTS Lontong dan untuk mengunjungi level berikutnya, lihat topik ini TTS Lontong SUPAYA TAMPIL MAKSIMAL SEORANG PENYANYI HARUS CEK... Sampai jumpa Navigasi pos
JAKARTA- Kehidupan seks akan sangat terganggu saat vagina kering akibat menopause. tapi, jangan khawatir. Anda dapat melakukan hubungan seks yang lebih baik, lebih menyenangkan dan merasa nyaman kendati gejala umum ini muncul. Seks sebelum, selama, dan setelah menopause sering kali menyakitkan atau tidak menarik karena vagina kering. Kehidupan seks yang aktif dan sehat penting bagi pasangan
Kulit kering menjadi permasalahan banyak orang. Kulit kering sendiri adalah sebuah kondisi dimana kulit kehilangan kelembapannya. Terjadinya pandemik serta adanya peralihan pola kebiasaan baru, membuat tiap-tiap dari kita harus beraktivitas dengan lebih berhati-hati. Tanpa kita sadari, pola kebiasaan baru ini ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya masalah kulit kering. Melalui virtual press conference yang diadakan oleh ZEN dengan tajuk “ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek” pada Jumat 12/11/2021 kemarin, Widodo, SpKK sebagai seorang Dermatologist, menjelaskan secara detail mengenai permasalahan kulit Selama pandemik berlangsung, permasalahan kulit kering semakin meningkatVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaAwareness mengenai kulit kering semakin meningkat selama masa pandemik, sejalan dengan semakin meningkatnya pula permasalahan kulit kering yang terjadi di sekitar kita. Dr. Arini selaku dermatologist, menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kasus kulit kering selama tahun 2020, jika dibandingkan dengan tahun 2019. “Data hasil perbandingan tahun 2020 dan 2019, terdapat peningkatan masalah kulit kering sebanyak dua kali lipat. Jadi kita bisa lihat efek dari pandemik ini cukup jelas, akibat new normal,” jelas Arini. 2. Kebiasaan new normal apa aja sih, yang bikin kulit jadi kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaPemakaian masker di masa pandemik ternyata memiliki efek domino terhadap masalah kulit kering. Arini menjelaskan bahwa karena memakai masker, banyak yang justru kekurangan cairan karena malas minum, akibat tidak mau repot membuka itu, banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan ber-AC juga membuat kulit menjadi kering. Ruangan yang ber-AC cenderung lebih kering, yang nantinya juga memengaruhi kelembapan juga menjelaskan bahwa, karena semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan secara mobile, aktivitas tubuh yang dilakukan jadi berkurang, atau disebut juga sedentary. “Kita cuma duduk aja, aktivitas berkurang. Kelenjar minyak dan kelenjar keringat juga jadi lebih tidak aktif,” jelas Arini. Saat ini juga terjadi pelonggaran, akibat telah menurunnya kasus aktif COVID-19, di mana kita sudah mulai beraktivitas normal. Aktivitas ini juga ternyata meningkatkan kembali frekuensi kita untuk mandi dan membersihkan diri. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi kulit keringVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSelain kebiasaan-kebiasaan yang disebutkan di atas, terdapat juga faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kulit kering. Ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sulit untuk dikendalikan. Di dalamnya terdapat faktor usia, dan kesehatan. Arini menjelaskan bahwa orang yang memiliki penyakit yang mengharuskan untuk mengkonsumsi banyak obat, kulitnya akan cenderung lebih kering. Selain itu, faktor usia juga mempengaruhi. Pada dasarnya, semakin bertambahnya usia, kulit juga akan semakin kering. “Jadi secara natural, semakin bertambah umur, kelembapan kulit akan menurun akibat lemak di kulit yang semakin menurun. Kulit kering ini bisa dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar Arini. Sementara untuk faktor eksternal yang paling mempengaruhi kulit kering adalah terkait dengan konsumsi air, suhu, temperatur serta kelembapan lingkungan, dan juga kebiasaan mandi. Baca Juga 5 Body Lotion dengan Harga di Bawah 50 Ribu, Cocok untuk Kulit Kering! 4. Hati-hati dengan barrier damageVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSalah satu concern yang timbul akibat kulit kering adalah masalah barrier damage atau rusaknya pertahanan kulit. Barrier sangat penting karena kulit merupakan organ yang memproteksi tubuh dari berbagai macam bahaya. Bila barrier-nya rusak, kuman dan berbagai penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. “Barrier yang utuh sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Kalau barrier-nya rusak, penguapan kulit akan lebih mudah. Barrier damage ini kadang gak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Misalnya kulit yang jadi lebih sensitif, agak kemerahan, bersisik, atau gatal,” jelas Arini. 5. Lantas apa sih yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi kulit kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaYang harus ingat adalah bahwa kelembapan kulit dipengaruhi lipid atau lemak pada kulit, dan juga konten air di dalam kulit. Sehingga untuk menjaganya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah harus memperhatikan lingkungan. Lingkungan yang ideal adalah yang temperaturnya humid, dan tidak terlalu dingin. Kedua adalah tentang kebiasaan mandi. Arini menjelaskan bahwa mandi yang dianjurkan adalah dua kali sehari, dengan durasi 5-15 menit. Selain itu, hindari juga mandi menggunakan air panas dan sabun yang harsh. Suhu air yang dianjurkan adalah sama dengan suhu tubuh, yaitu sekedar 36-37 derajat celcius. “Selanjutnya, bilas tubuh hingga bersih. Ini karena sabun tidak didesain untuk live on seperti moisturizer. Sabun didesain untuk dibersihkan setelah penggunaan. Jadi pastikan dia tidak tertinggal di kulit,” jelas Arini. Dan yang terakhir adalah jangan lupa gunakan moisturizer. Moisturizer ini sebaiknya digunakan saat kondisi kulit masih lembap. “Karena kita mau mengunci kelembapan kulit yang sudah terhidrasi dengan air, menggunakan moisturizer,” tutup Arini. itu dia 5 serba-serbi yang perlu kamu tahu tentang kulit kering. Setelah tahu, jangan lupa untuk merawat kulit kamu ya! Baca Juga Duo Kulit Kering dan Berminyak, Ini 7 Tips Merawat Kulit Kombinasi
Halini karena yang utama bukanlah rasanya, melainkan unsur kejutannya. Baca Juga: 8 Ide Bisnis Makanan Korea yang Sedang Hits. Cara Memulai Bisnis Kue Kering Foto cara memulai bisnis kue kering. Sumber: Unsplash.com. Merintis bisnis kue kering bisa dilakukan mulai dari rumah. Namun tetap ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan.
Beranda Article Bahaya Memakai Baju yang Tidak Kering Diupload pada 6 January 2020, 0159 PM Smart Laundry Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Ini Penyebab Baju Rusak Saat DicuciMesin cuci harusnya jadi alat yang bisa mempermudah Smart Mom saat mencuci pakaian, kan? Akan tetapi, kok baju malah jadi rusak ketika Smart Mom mencuci menggunakan mesin cuci, ya? Eits, sebelum marah-marah dan menyalahkan mesinnya, coba Smart Mom pikir-pikir lagi, terutama kebiasaan Smart Mom saat menggunakan mesin cuci. Soalnya, besar kemungkinan kalau baju rusak karena kesalahan Smart Mom saat mencuci, lho! Hmm, apa saja ya kesalahan penggunaan mesin cuci yang bisa sebabkan kerusakan pada pakaian? Simak daftarnya di sini, yuk! Mengabaikan Petunjuk Perawatan Pakaian Ketika Smart Mom membeli sebuah pakaian, biasanya ada petunjuk perawatan yang bisa ditemukan pada labelnya. Nah, petunjuk perawatan tersebut bukan sekadar pajangan lho Smart Mom. Sebab, beda jenis kain dan model pakaian berarti beda cara perawatannya. Cucian Tidak Dipilah dan Dipisah Langsung mengumpulkan semua baju kotor dan menjejalkannya masuk mesin cuci memang terdengar mudah dan praktis. Akan tetapi, Smart Mom harus ingat kalau tidak semua pakaian bisa dicuci dengan cara sama. Sebagai contoh, ada jumlah deterjen dan suhu air tertentu yang dibutuhkan untuk mencuci baju katun, yang berbeda dengan jika Smart Mom mencuci sprei. Karena itu, selalu pilah dan pisah pakaian sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci, ya! Smart Mom bisa lakukan berdasarkan warna, misalnya warna gelap, terang, dan putih. Saku Baju Tidak Dikosongkan Sebelum Mencuci Mulai sekarang, selalu biasakan untuk mengecek saku pakaian sebelum Smart Mom mencuci, yuk! Soalnya, keberadaan berbagai benda yang masih ada di dalam saku dan lupa dikeluarkan sebelum mencuci bisa mengakibatkan “bencana”, lho! Contohnya pulpen yang masih ada di saku pakaian, kalau ikut tercuci tintanya bisa mengotori baju. Padahal, tinta adalah salah satu noda paling bandel pada pakaian! Lupa Menutup Resleting Pakaian Kesalahan lain yang kelihatannya sepele tapi bisa merusak baju saat dicuci adalah lupa menutup resleting. Soalnya, kelalaian ini bisa menyebabkan pakaian lain jadi tersangkut di resleting. Ditambah dengan putaran mesin, jangan kaget kalau baju yang Smart Mom cuci malah jadi rusak. Tidak Bersihkan Noda Sebelum Mencuci Sebelum mencuci dengan mesin, ada beberapa jenis noda yang harus dibersihkan lebih dulu, lho. Soalnya, ada beberapa noda yang malah jadi makin susah dibersihkan kalau sudah terkena air. Kemudian, tidak semua noda bisa hilang walaupun Smart Mom sudah menggunakan air panas sekalipun. Jadi, sesuaikan metodenya sesuai jenis noda terlebih dahulu untuk menyingkirkannya sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci ya Smart Mom! Penggunaan Deterjen yang Terlalu Banyak Barangkali Smart Mom beranggapan kalau makin banyak deterjen yang dituangkan ke dalam mesin berarti cucian yang makin bersih dan wangi. Ternyata, anggapan tersebut salah besar lho Smart Mom! Justru penggunaan deterjen dalam jumlah berlebih bisa merusak pakaian, bahkan merusak mesin cuci juga. Karena itu, selalu perhatikan takaran yang ada pada kemasan deterjen sebelum menggunakannya agar tidak keliru. Ingin cucian Smart Mom selalu wangi, segar, dan bebas dari bau apek, bau air rendaman, atau bau keringat sepanjang hari? Tenang saja, karena ada pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang bisa berikan kesegaran selama 48 jam, dan deterjen Attack Anti Bau yang bantu cegah pertumbuhan kuman penyebab bau tak sedap pada pakaian. Bukan hanya bersih, baju pun bebas noda dan nyaman dikenakan sepanjang hari, deh! Nah, itulah beberapa alasan mengapa baju Smart Mom malah rusak setelah dicuci. Dari daftar di atas, apa saja “dosa” yang selama ini Smart Mom lakukan? Sebelum makin parah, yuk ubah kebiasaan Smart Mom sebelum mencuci baju dengan mesin mulai dari sekarang juga, dimulai dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry

Komposdaun kering 2 metode. 1. Gali lubang di tanah. Cara paling mudah ini bisa dilakukan apabila kamu masih memiliki halaman yang cukup luas. Daripada sampah daun kering kamu bakar atau malah kamu biarkan dibawa tukang angkut sampah ke TPA, lebih baik daun kering tersebut kamu masukkan ke dalam lubang di dalam tanah.

- Memiliki kulit yang kering memang bisa membuat seseorang menjadi kurang nyaman. Selain jadi mudah iritasi, kulit yang kering dalam jangka panjang lebih berisiko untuk mengalami tanda penuaan seperti garis halus dan keriput. Untuk mengembalikan kelembapan kulit, biasanya seseorang akan merawatnya menggunakan produk body and skincare yang diklaim ampuh utuk mengatasi permasalahan kulit kering. Rawat Kulit Kering dengan Skincare yang Bisa Kamu Dapatkan di Sini. Namun, tidak jarang seseorang masih merasa cara yang dilakukannya belum berhasil dan masih merasa kulitnya tetap kering. Nah, jika kamu mengalami hal yang sama, sebaiknya ketahui dulu apa saja penyebab kulitmu menjadi kering, agar penanganan yang dilakukan bisa lebih tepat. Lalu apa saja penyebab kulit menjadi kering? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini TribunShopping telah merangkum informasinya hanya untukmu 1. Paparan Sinar Matahari Ilustrasi seorang wanita yang beraktivitas di bawah terik matahari. jika dilakuka terlalu berlebihan bisa membuat kulit menjadi kering karena kehilangan kelembapan alamiya. Penyebab kulit kering yang pertama adalah karena paparan sinar matahari berlebih. Paparan sinar matahari ternyata juga bisa membuat kulit mengalami dehidrasi dan menjadi kering. Hal ini terjadi karena sinar ultraviolet mampu menembus jauh ke bawah permukaan kulit. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapan alaminya. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu harus rutin mengaplikasikan pelembap dan susncreen sebelum memulai aktivitas, dan jangan lupa melakukan re-apply susncreen kembali setiap 2 jam. 2. Suhu Udara yang Ekstrim Ilustrasi suhu udaea ekstrim yang sangat panas bisa membuat kulit menjadi kering. Penyebab kulit kering selanjutnya adalah perubahan suhu yang ekstrim, salah satunya suhu yang terlalu panas atau pun terlalu dingin. Suhu panas dapat menurunkan tingkat kelembapan yang dimiliki kulit, sehingga dapat memicu kulit yang terasa kering dan gatal, begitu juga suhu udara yang sangat dingin. Bahkan, suhu udara yang terlalu panas juga dapat menyebabkan ruam hingga kulit yang mengelupas pada beberapa kasus. Pada saat udara dingin pun, tidak jarang seseorang bahkan harus lebih sering menggunakan pelembap kulit dan bibir, karena jika tidak, kulit bisa menjadi kaku dan tidak nyaman untuk digerakkan. Baca juga Review SOMETHINC Bakuchiol Oil Serum, Pengganti Retinol Aman untuk Remaja dan Ibu Hamil 3. Dehidrasi atau Kurang Air Minum Ilustrasi minum air putih untuk memberikan hidrasi pada tubuh dan kulit, mencegahnya menjadi kering. Unsplash / engin akyurt Tahukah kamu, menjaga kelembapan tubuh dari dalam juga sangat diperlukan. Caranya adalah dengan cukup mengonsumsi air mieral setiap harinya Ketika kebutuhan air di kulit tidak terpenuhi dengan baik, maka sel-sel kulit akan mengalami dehidrasi. Padahal, salah satu kunci kulit yang lembap adalah hidrasi yang baik. Jika kadar air dalam kulit terjaga, maka kulit wajah akan menjadi lebih lembap, kenyal, dan awet muda. Sebaliknya, jika kulit mengalami dehidrasi, maka kulit wajah akan menjadi kering, tampak kusam, mudah meradang, dan wajah tampak menua. Penyebab dehidrasi sendiri selain kurangnya asupan air mineral adalah gaya hidup yang tidak sehat. Rutin mengonsumsi minuman beralkohol, terlalu banyak mengonsumsi kafein, merokok, dan kurang tidur dapat menjadi penyebab kulit yang kering. Asupan cairan tubuh yang tidak mencukupi, baik dari air putih maupun dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, juga akan memicu dehidrasi. Jadi, ubahlah gaya hidupmu menjadi lebih baik dan sehat. 4. Skin Barrier yang Rusak Ilustrasi kulit kering karena skin barrier yang rusak, bisa diatasi dengan pengguaan produk skincare yang tepat. Salah satu tanda bahwa skin barrier di kulit rusak adalah kulit yang kering. Saat skin barrier rusak, kulit akan kehilangan kemampuannya untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kandungan air di kulit dengan mudah menguap ke udara. Selain itu, agresor lingkungan seperti sinar UV dari matahari, partikel polusi, dan radikal bebas akan dengan mudah memapar kulit wajah, membuat kulit iritasi, meradang, bahkan infeksi. Tetapi tenang, karena skin barrier yang rusak masih bisa diperbaiki, dengan menggunakan produk-produk skincare yang tepat. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa beberapa varian face oil dari tumbuhan dapat membantu memperbaiki skin barrier dan mencegah kulit wajah kehilangan kelembapannya. 5. Kebiasaan Menggosok Kulit Ilustrasi wanita sedang menggosok badan menggunakan produk scrub, jika dilakukan berlebihan bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Perlu kamu ketahui, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk juga terlalu sering menggosok kulit dengan spons atau scrub saat mandi atau terlalu kencang menggosok badan dengan handuk setelahnya juga dapat menyebabkan kulit kering. Hal itu karena, ketika digosok terlalu sering dan kencang, kelembapan di permukaan kulit akan berkurang. Jadi, cobalah untuk tidak terlalu sering menggosok kulit dan keringkan tubuh secara lembut dengan handuk setelah mandi. Baca juga Kulit Kering dan Dehidrasi? Kembalikan Kelembapannya dengan 5 Pilihan Hydrating Toner Ini 6. Penggunaan Sabun dan Deterjen yang Keras Ilustrasi mandi dengan produk sabun yang tinggi sulfate dan menyebabkan kulit menjadi kering. Sabun, deterjen, dan produk pembersih berbahan keras mengandung berbagai zat kimia yang dapat menghilangkan kelembapan kulit, karena biasanya dilengkapi dengan bahan pembersih yang disebut surfaktan. Surfaktan adalah zat pembersih yang memiliki pH basa. Produk-produk yang memiliki pH basa bisa merusak lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Kulit pun akhirnya menjadi kering dan mudah mengalami iritasi. Jadi, cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kulit kering terjadi karena penyebab yang satu ini, pastikan kamu memilih sabu dengan formula yang mild, sehingga lembut di kulit. Baca juga 5 Rekomendasi Body Scrub untuk Kulit Kering, Normal Hingga Sensitif 7. Salah Memilih Produk Body and Skincare Ilustrasi produk body and skincare yang harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Penyebab kulit menjadi kering yang terakhir adalah karena kamu salah memilih produk body and skincare. Umumnya, menggunakan produk skincare atau kosmetik yang tidak sesuai seringkali dikaitkan dengan masalah kulit seperti jerawat atau komedo. Namun tidak hanya itu saja, keliru menggunakan produk kecantikan dan perawatan juga dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kering. Banyak sebab mengapa kulit menjadi kering akibat menggunakan produk tertentu misalnya, ingredients atau kandungan yang tidak cocok, kandungan parfum dalam suatu produk, dan lainnya. Jadi, pastikan kamu memilih dan menggunakan produk body and skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Agar lebih tepat, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kecantikan mengenai produk yang tepat untuk kebutuhan kulitmu.* RIRIN / Selanjutnya
Masihbanyak lagi jenis tanaman yang dapat anda manfaatkan untuk merangkai buket bunga kering. Anda tidak perlu khawatir. Apabila anda minat order bouquet bunga kering ada banyak Toko bunga murah di semarang yang menyediakan bouquet bunga kering dengan tampilan yang sangat cantik dan menarik. Buket bunga ini dapat anda manfaatkan untuk
Masalah yang umum terjadi di saat musim hujan salah satunya adalah cucian yang tidak kering karena tidak adanya sinar matahari. Hal ini tentu mengganggu Anda sehingga tidak bisa memakai pakaian yang kering dan nyaman. Gunakan solusi yang tepat agar cucian tetap bisa kering walaupun sedang musim hujan. Nasib Cucian yang Lama Kering Saat Musim Hujan Musim hujan datang, tumpukan pakaian pun jadi masalah bagi banyak orang. Ada yang menumpuk pakaian kotor dan tidak dicuci-cuci karena takut lama kering. Ada juga tumpukan cucian yang sudah dibilas tetapi tidak kering-kering karena tidak adanya sinar matahari. Hal ini terkadang membuat orang terpaksa harus mengenakan pakaian yang masih lembab. Tapi tahukah Anda bahwa pakaian yang tidak kering benar bisa memberikan dampak saat dikenakan? Itulah sebabnya Anda perlu tahu apa saja tips cucian cepat kering di musim hujan untuk Anda coba. Berikut ini ada beberapa informasi terkait cucian di musim hujan yang akan sangat bermanfaat untuk Anda. Efek Mengenakan Pakaian yang Tidak Kering Muncul Bau Apek Efek yang pertama, jika Anda tetap memaksakan memakan pakaian yang belum benar-benar kering nantinya pakaian itu akan berbau apek. Bau apek ini adalah karena kelembaban di pakaian masih tinggi tetapi sudah Anda kenakan dengan kulit Anda. Jadi jangan sampai Anda mengenakan baju yang bau apek ya. Infeksi Jamur Infeksi jamur juga bisa terjadi jika Anda terbiasa menggunakan pakaian yang tidak kering. Jamur yang menyebabkannya adalah jenis candida albicans. Jika terus dibiarkan, jamur ini akan menyebabkan gatal-gatal dan susah penyembuhannya. Jadi berhati-hatilah. Infeksi Kurap Tidak kalah membahayakan, jika Anda memaksakan diri menggunakan pakaian yang masih basah biasanya akan muncul kurap di beberapa bagian tubuh. Kurap ini membuat kulit muncul merah-merah yang gatal. Biasanya akan muncul di beberapa bagian seperti lengan, paha, dan lipatan-lipatan lainnya. Kulit Terbakar Sinar UV Sinar UV adalah sinar matahari yang tidak baik untuk kulit manusia. Namun efeknya akan lebih parah ketika terkena tubuh Anda saat mengenakan pakaian basah. Jadi pakaian basah itu tidak bisa melindungi tubuh dari sinar UV. Sehingga bisa berdampak bahaya seperti kanker kulit dan masalah kulit lainnya. Menyebabkan Bintik Merah Bintik-bintik merah seperti keringat buntat juga bisa muncul akibat Anda sering menggunakan pakaian yang masih basah. Kulit menjadi lembab dan muncul bakter-bakteri yang berkembang biak di tempat lembab. Akhirnya tubuh Anda akan merasa tidak nyaman karenanya. 10 Tips Cucian Cepat Kering di Musim Hujan untuk Anda Coba Prioritaskan Pakaian Tertentu untuk Dikeringkan Terpisah Jika Anda memiliki baju-baju prioritas yang sebaiknya kering lebih dahulu, maka pisahkan baju-baju itu. Anda harus menyediakan tempat terbaik untuk mengeringkannya secara terpisah. Biasanya baju-baju atau pakaian ini adalah seragam kantor, seragam sekolah, dan handuk. Jika memang ada jenis-jenis tersebut dalam cucian Anda dan sedang turun hujan terus menerus, maka Anda bisa menjemur pakaian prioritas itu di tempat yang paling banyak anginnya di rumah. Manfaatkan Setrika untuk Bahan Tertentu Tips cucian cepat kering di musim hujan yang berikutnya adalah dengan memanfaatkan setrika. Setrika ini memiliki tingkat panas yang luar biasa. Anda bisa menggunakannya untuk memastikan kelembaban pakaian hilang seketika. Namun tidak semua bahan pakaian disarankan untuk dikeringkan dengan setrika ini. Hanya bahan pakaian seperti katun dan bahan lain yang cukup tipis untuk dikeringkan dengan setrika. Pakaian yang tebal seperti jeans dan sweater hanya akan berbau jika dikeringkan dengan setrika karena masih ada kelembaban yang tersisa. Jemur Dekat Kayu Bahan-bahan di rumah yang terbuat dari kayu adalah tempat yang paling cocok untuk menjemur di musim hujan. Jika Anda punya lemari kayu atau pintu kayu, maka gantungkan pakaian lembab Anda dekat barang-barang kayu ini. Kayu dapat membantu mengeringkan pakaian karena menghirup air yang terkandung dalam pakaian basah. Anda sudah pernah mencoba cara ini belum sebelumnya? Jangan Lupa Bilas dengan Pewangi Pakaian Selama musim hujan, Anda sebaiknya tidak membiarkan membilas pakaian tanpa pewangi. Pewangi pakaian akan membuat baju tidak mudah bau apek. Berbeda jika Anda hanya menggunakan deterjen saja. Saat ini sudah banyak deterjen sekaligus pewangi yang bisa digunakan untuk membersihkan pakaian. Pakaian jadi lebih wangi walau belum kering selama beberapa waktu dijemur. Beberapa jenis detergen tambah pewangi juga ada yang memiliki efek cepat kering pada pakaian. Gunakan Kipas Angin Kipas angin juga menjadi alat yang paling ampuh untuk membantu Anda mengeringkan pakaian. Anda pasti punya kipas angin di rumah bukan? Gunakanlah kipas angin ini untuk membuat pakaian kering karena efek angin. Beberapa kecepatan kipas angin juga bisa Anda pilih untuk menentukan pakaian lebih cepat kering. Jika tidak terlalu terburu-buru, kipasan angin yang tidak terlalu kencang pun bisa membuat pakaian kering dengan sempurna. Gunakan Hair Dryer Selain kipas angin, Anda juga bisa menggunakan hair dryer. Bagi Anda yang memiliki hair dryer, alat ini bisa Anda gunakan untuk membantu mengerikan pakaian yang belum kering. Tips cucian cepat kering di musim hujan menggunakan hair dryer juga sangat mudah. Yang penting, Anda tinggal menyalakan hair dryer dan mengarahkannya pada bagian yang belum kering. Namun karena daya hair dryer ini cukup tinggi, sebaiknya Anda hanya menggunakannya pada pakaian yang penting dan tipis-tipis saja bahannya ya. Gosok dengan Handuk Hangat dan Kering Tips cucian cepat kering di musim hujan yang berikutnya adalah dengan memanfaatkan cara gosok berikut ini. Jadi Anda bisa menggosok pakaian yang basah dengan alas berupa handuk hangat dan kering. Keduanya kemudian digantung bersama seperti sedang menjemur pakaian. Handuk hangat dan kering yang menjepit pakaian yang masih basah itu akan menyerap airnya. Jadi bisa lebih cepat kering dibandingkan gantung biasa saja. Gantung Jemuran Melebar Masih ada lagi tips ampuh cucian lebih cepat kering di musim hujan, yaitu dengan mengubah cara Anda menggantung jemuran. Selama ini mungkin Anda menggantung jemuran di bentuk jemuran yang biasa. Jadi bagian yang meniris lebih lama dibandingkan jika Anda jepit terbuka. Itulah mengapa tips berikut ini adalah dengan menggantung jemuran melebar dengan dijepit bagian lehernya. Sehingga air cucian otomatis meniris ke bawah. Gantung Jemuran dengan Jarak yang Renggang Anda juga bisa mengubah jarak jemuran Anda menjadi lebih renggang. Jarak yang lebih renggang membuat angin lebih mudah masuk ke sela-sela pakaian. Pakaian yang dijemur dengan renggang akhirnya menjadi lebih cepat kering karena seluruh rongga-rongga pakaian terkena langsung dengan angin. Apalagi jika Anda menjemur pakaian dengan renggang ditambah lagi dengan bantuan kipas. Pasti jauh lebih cepat kering lagi nantinya. Bisa Coba Bekukan Pakaian Cara membuat cucian kering lebih cepat yang berikutnya adalah dengan membekukan pakaian. Jadi dalam kondisi pakaian yang masih basah, Anda bisa memasukkan pakaian itu ke dalam freezer. Setelah beberapa waktu, baju dalam freezer kemudian akan membeku dengan butiran-butiran es yang mengeras. Anda tinggal mengibas-ibaskan pakaian untuk melepaskan butiran-butiran es tersebut dan baju Anda kemudian telah mengering.

Melakukannyasehari 2 kali akan menjaga kelembaban mata berikut juga menurunkan potensi kemerahan akibat mata kering. Latihan Berkedip; Supaya tidak kering, bisa juga melakukan latihan atau olahraga berkedip. Tutuplah mata selama 2 detik dan kencangkan lalu hitung 2 detik lagi sebelum kemudian mata dibuka secara lebar-lebar dan hitung sampai 2.

Tidak Kering-kering Karena Masih.. TTS Lontong 5 Huruf, Manusia Biasa tidak Akan Bisa Jawab nih – Kunci jawaban dari pertanyaan tentang tidak kering-kering’ TTS Cak Lontong dapat kamu simak lengkap dengan penjelasannya pada artikel ini. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang memang sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur. Terkadang, tebakan lucu seperti ini juga bisa ditemukan pada media sosial seperti twitter facebook dan Instagram. Pada umumnya, pemain menjawab pertanyaan dari TTS Lontong Tidak kering-kering karena masih..’ adalah BASAH dalam 5 huruf. Tapi sayangnya tidak sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Untuk itu, simak penjelasannya sampai tuntas ya guys, untuk menjawab teka-teki silang ala Cak Lontong lengkap dengan penjelasannya. Jawaban Pertanyaan TTS Cak Lontong tentang Tidak Kering-kering Seperti biasa, dalam menjawab pertanyaan TTS ini kamu harus mengikuti pola berpikir Cak Lontong yang kita ketahui memang tidak biasa. Jawaban dari pertanyaan tersebut bukanlah demikian. Karena, biasanya kita terjebak pada petunjuk kata yang terdapat pada kotak dan petunjuk dalam game TTS Lontong ini yang terdiri dari 5 kotak. Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News Laman 1 2
Kuteksyang kering biasanya tidak akan terpakai lagi karena banyak yang berfikiran untuk membeli baru dari pada tetap mengkoleksi kuteks kering tersebut. Padahal, kuteks yang kering dan menggumpal tersebut, masih bisa dipakai dengan cara dibuat cair seperti awal saat membeli dan cara membuatnya cair kembali pun sangat mudah.
Kulit yang kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum terjadi. Ada banyak faktor yang dapat memicu terjadinya hal ini, seperti faktor genetik, kondisi lingkungan, hingga penggunaan skincare yang tidak tepat. Tak hanya wajah, kulit kering dan pecah-pecah juga bisa dialami area tubuh lainnya seperti siku, kaki, dan gejala kulit kering mudah dikenali, masih banyak orang yang menyepelekan kondisi ini. Padahal, kulit yang dibiarkan kering terlalu lama bisa memicu masalah kulit lainnya seperti iritasi, kemerahan, hingga jerawat. Mengetahui penyebab kulit kering yang kamu alami merupakan langkah awal yang tepat agar kulit kering dapat diatasi dengan maksimal. Berikut ini sejumlah penyebab kulit kering sekaligus cara mengatasinya yang telah Jovee rangkum dari berbagai sumber. Yuk, simak selengkapnya! Penyebab kulit kering Kulit kering atau xerosis adalah kondisi tidak nyaman pada kulit yang ditandai dengan kulit bersisik, gatal, dan pecah-pecah. Tenang saja, kondisi ini sangat umum dan sering terjadi, bahkan pada bayi sekalipun. Namun, kulit kering biasanya lebih sering terjadi pada usia 40 ke atas, mengingat kulit menjadi cenderung lebih kering seiring bertambahnya usia. Apa penyebab kulit kering lainnya? Berikut beberapa hal yang jadi penyebab kulit kering di wajah dan tubuhmu. Di antaranya adalah Cuaca ekstrem Perubahan iklim, suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa jadi penyebab kulit kering di wajahmu. Semakin rendah suhu lingkungan, maka semakin rendah juga kelembapan pada udara. Hal inilah yang membuat kulitmu cenderung lebih kering karena tidak adanya hidrasi yang cukup. Di sisi lain, cuaca yang terlalu panas juga bisa menurunkan kelembapan, yang membuat kulit terasa kering dan gatal. Penuaan kulit Penyebab kulit kering selanjutnya yakni karena faktor usia. Seiring bertambahnya usia, kulit akan menjadi cenderung lebih kering. Menurut Mayo Clinic, orang dewasa berusia 40 tahun ke atas memiliki peningkatan risiko mengalami kulit kering. Produksi minyak dan kolagen yang berkurang semakin bertambahnya usia menjadi penyebab dari kondisi ini. Pada wanita, kulit kering juga bisa dipengaruhi oleh perubahan hormon terkait menopause. Mandi yang terlalu lama Mandi air hangat memang terasa menenangkan, tapi jika dilakukan dalam waktu yang berlebihan bisa membuat kulitmu kering lho, Jovians. Air panas bisa menghilangkan kelembapan di kulit, sehingga kulit jadi kering dan bersisik jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu, batasi waktu mandi dengan durasi tidak lebih dari lima menit dan jaga agar suhu air tidak terlalu panas. Skincare yang tidak cocok Siapa nih, yang suka gonta-ganti skincare? Sayangnya, beberapa skincare tertentu bisa menyebabkan kulitmu jadi lebih kering lho, Jovians. Kulit kering juga bisa menjadi gejala dari skincare yang tidak cocok untuk jenis kulitmu. Terutama pada skincare untuk kulit berjerawat, sejumlah kandungan seperti asam salisilat dan retinol bisa memberi efek kekeringan pada kulitmu. Oleh sebab itu, sebaiknya gunakan pelembab setelah menggunakan produk-produk ini atau kurangi frekuensi penggunaan. Iritasi kulit Penyebab kulit kering selanjutnya adalah iritasi kulit. Iritasi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari antiseptik pada sabun, deterjen, paparan debu dan sinar matahari, hingga skincare yang tidak cocok karena kandungan aktif yang tinggi. Terutama jika kamu menggunakan produk yang mengandung alkohol, bahan ini dapat mengurangi produksi minyak alami yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulitmu. Kurang minum air putih Faktor kulit kering selanjutnya karena kekurangan cairan tubuh. Air merupakan zat yang sangat vital bagi tubuh, karena diperlukan untuk menjalankan banyak proses di dalam tubuh. Inilah kenapa minum air putih yang cukup terus menerus diingatkan pada semua orang. Saat kamu dehidrasi, tubuh akan bereaksi dengan mengambil cadangan air yang ada pada kullit. Akibatnya, kulit akan kehilangan hidrasi dan menjadi kering dan bersisik. Oleh sebab itu, pastikan untuk mendapatkan asupan air minum yang cukup setiap harinya. Efek samping obat-obatan tertentu Penyebab kulit kering lainnya bisa jadi disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya obat diuretik, obat kolesterol, atau obat retinoid yang menimbulkan efek samping berupa kulit kering. Gejala penyakit tertentu Penyakit kulit seperti psoriasis dan eksim dapat membuat kulitmu lebih rentan terhadap kekeringan. Namun, kulit kering juga bisa menjadi pertanda gejala penyakit tertentu seperti diabetes, gagal ginjal, atau kurang gizi lho, Jovians. Maka dari itu, jika kamu alami kulit kering di area tertentu dan berlangsung dalam jangka waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan penanganan yang tepat. Cara mengatasi & mencegah kulit kering Melakukan sejumlah cara berikut ini bisa membantu kamu mengatasi sekaligus mencegah kulit kering. Tidak mandi terlalu lama lebih dari 10 menit Hindari menggunakan air panas saat mandi Menggunakan pelembab setelah mandi Gunakan humidifier di ruangan ber-AC Gunakan skincare dengan bahan yang lembut Minum cukup air putih Tidak menyentuh dan mengelupas kulit kering yang bersisik Konsumsi makanan berserat Minum vitamin kulit, seperti Konimex Ever E250 Jika kondisi kekeringan masih terus berlanjut, konsultasikan segera pada dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Itulah sejumlah penyebab dan cara mengatasi kulit kering. Ingin dapatkan informasi seputar kesehatan lainnya? Simak selengkapnya hanya di Jovee. Unduh juga aplikasinya di AppStore dan PlayStore untuk dapatkan rekomendasi suplemen kulit personalmu. .
  • v9yvfbj853.pages.dev/4
  • v9yvfbj853.pages.dev/126
  • v9yvfbj853.pages.dev/208
  • v9yvfbj853.pages.dev/275
  • v9yvfbj853.pages.dev/164
  • v9yvfbj853.pages.dev/2
  • v9yvfbj853.pages.dev/161
  • v9yvfbj853.pages.dev/56
  • v9yvfbj853.pages.dev/69
  • tidak kering kering karena masih